Informasi Lengkap Gunung Lawu dan Jalur Pendakiannya

Negara Indonesia tidak hanya terkenal dengan negara kepulauan tetapi juga dikenal dengan negara yang dikelilingi oleh berbagai macam gunung. Banyak sekali gunung-gunung yang berdiri tinggi di Indonesia dikarenakan letak Indonesia yang ternyata dilalui oleh dua jalur pegunungan yang utama di dunia. Dua jalur itu adalah jalur Sirkum Pasifik dan juga jalur Sirkum Mediterania.

Jalur Sirkum Pasifik yakni jalur pegunungan yang melewati Pulau Maluku, Sulawesi, sampai ke Papua. Sedangkan jalur Sirkum Mediterania adalah sebuah jalur pegunungan yang melewati Pulau Nusa Tenggara, Jawa, sampai dengan Sumatera.

Banyaknya jumlah gunung yang ada di Indonesia membuat banyak para pendaki yang tertarik untuk mendaki gunung-gunung tersebut. Dari mulai para pendaki yang berasal dari Indonesia atau pun para pendaki yang berasal dari mancanegara. Salah satu gunung di Indonesia yang sangat populer di kalangan para pendaki adalah Gunung Lawu.

Puncak Gunung Lawu

Profil Gunung Lawu

Gunung Lawu adalah sebuah gunung yang terletak di daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu ini juga mendapat predikat sebagai salah satu dari tujuh gunung tertinggi di pulau Jawa. Gunung ini merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Tengah.

Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 3.265 mdpl ini menjadi gunung yang dijadikan destinasi bagi para pendaki. Gunung ini cukup unik dibanding dengan gunung yang lainnya karena pasar beberapa pos pendakian di Gunung Lawu melalui jalur Cemoro Sewu terdapat beberapa warung yang berdiri disana. Hal ini pun menjadi daya tarik bagi para pendaki dari berbagai daerah di Indonesia.

Seperti gunung-gunung pada umumnya, Gunung Lawu pun menyimpan sebuah mitos mengenai pasar setan. Konon, jika kita mendengar suara ramai seperti orang jualan di pasar, kita harus melempar uang dan seakan-akan membeli sesuatu seperti air, tanah, atau pun batu.

Pendakian Gunung Lawu Dan Jalur Pendakian Yang Disediakan

Jika Anda tertarik untuk mendaki ke Gunung Lawu maka Anda bisa memilih beberapa jalur yang disediakan jika Anda hendak mendaki Gunung tersebut. Gunung Lawu sendiri memiliki 3 jalur yang bisa Anda pilih. Jalur-jalur yang bisa Anda pilih adalah mendaki melalui jalur Cemoro Sewu, yang terletak di Magetan, Jawa Timur.

Berikutnya, Anda bisa memilih jalur Cemoro Kandang dan juga jalur Candi Cheto yang sama-sama berada di daerah Karanganyar, Jawa Tengah. Dan berikut ini lebih jelasnya mengenai jalur yang bisa Anda gunakan saat akan mendaki Gunung Lawu.

Pendakian Gunung Lawu melalui jalur Cemoro Sewu

Jalur Cemoro Sewu ini menjadi jalur yang paling sering digunakan oleh para pendaki. Hal ini karena jalur Cemoro Sewu sudah diperbaiki dan juga ditata rapi. Sehingga jalur ini bisa dikatakan cukup aman untuk digunakan sebagai jalur pendakian. Namun jalur ini memiliki tanjakan yang terus menerus sampai puncak Gunung Lawu.

Untuk Anda yang baru pertama kali melakukan pendakian di Gunung Lawu, jalur Cemoro Sewu ini sangat cocok sebagai jalur pendakian Anda. Bukan hanya itu, jalur ini juga menyuguhkan beberapa sendang, seperti sendang derajat yang bisa kita ambil airnya untuk mengisi perbekalan di jalan.

Pendakian Gunung Lawu

Posisi dari basecamp Cemoro Sewu ini terletak di dekat perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, lebih tepatnya di Cemoro Sewu, Magetan. Jalur ini juga hanya berjarak kurang lebih 300 meter dari jalur pendakian Cemoro Kandang.

Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan jalur Cemoro Sewu ini, untuk bisa sampai ke puncak Hargo Dumilah yang merupakan puncak tertinggi Gunung Lawu, Anda membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 6 jam berjalan kaki dengan jalur yang terus menanjak.

Jalur Cemoro Sewu ini memiliki 5 pos, dimana pada pos 1, pos 2, dan pos 5 terdapat warung yang bisa Anda gunakan untuk beristirahat. Pos 5 sendiri biasa digunakan sebagai tempat untuk bermalam sebelum melakukan summit ke puncak. Pastikan pada saat Anda mendaki, kondisi badan Anda sedang fit karena kegiatan mendaki memerlukan fisik yang kuat dan prima.

Pendakian Gunung Lawu melalui jalur Cemoro Kandang

Jalur pendakian berikutnya yang juga bisa Anda coba ialah jalur Cemoro Kandang. Berbeda dengan jalur sebelumnya, jalur Cemoro Kandang ini memiliki jalur yang tidak terus menanjak.

Ada juga jalur datar yang sering disebut “bonus”. Namun jika Anda menggunakan jalur ini, Anda harus menempuh waktu yang cukup lama karena jalur ini membawa Anda untuk memutari bukit terlebih dahulu agar sampai ke puncak Gunung Lawu. Kelebihan jalur ini bukan hanya dari medan jalannya saja yang lebih nyaman tapi di jalur ini juga terdapat warung yang jumlahnya lebih banyak dari jalur Cemoro Sewu.

Saat pendakian, Anda pertama kali akan berada di basecamp Cemoro Kandang. Lalu setelah ini Anda akan mendaki menuju ke pos 1 dan juga ke pos 2. Setelah melewati pos 2, Anda akan menjumpai kawah Condrodimuko. Setelah sampai di kawah Condrodimuko, Anda lanjut mendaki hingga sampai ke pos 3.

Setelah melewati pos 3, Anda akan melihat Sendang Panguripan. Lanjut ke pos 4, setelah melewati pos 4, Anda akan menjumpai Cokro Suryo. Lalu lanjut ke pos 5, dan tak jauh dari pos 5, Anda akan sampai di pasar Dieng (pasar setan).

Untuk rute menuju basecamp Cemoro Kandang yang berada di Karanganyar, jika dari Semarang dan sekitarnya, Anda bisa menuju ke arah Solo – Tawangmangu – Karanganyar. Posisi basecamp ini sendiri kurang lebih sekitar 300 meter sebelum basecamp Cemoro Sewu.

Pendakian Gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho

Jalur terakhir yang bisa Anda gunakan untuk sampai ke Gunung Lawu ialah melalui jalur Candi Cetho. Jalur ini merupakan jalur baru yang lumayan populer dan memiliki pemandangan yang begitu indah. Untuk menggunakan jalur ini, terlebih dahulu Anda harus menuju ke objek wisata Candi Cetho yang berada di Karanganyar.

Sampai di lokasi, Anda harus membayar retribusi Candi Cetho. Lalu setelah itu menuju Chandi Khetek dan dari sini Anda mulai mendaki hingga sampai ke puncak Gunung Lawu.

Jika sudah sampai di Gunung Lawu, Anda akan menjumpai warung yang terkenal sebagai warung tertinggi di Indonesia yakni warung Mbok Yem. Di dekat warung tersebut juga terdapat bangunan unik yakni rumah botol yang dibangun dari botol-botol.

Leave a Comment