Gunung Semeru, Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Gunung Semeru atau yang sering dikenal dengan gunung Meru adalah salah satu gunung berapi yang berbentuk kerucut dan berada di Jawa Timur, Indonesia. Semeru merupakan gunung tertinggi yang ada di pulau jawa dengan puncaknya yang bernama Mahameru dengan ketinggian 3.676 mdpl (meter diatas permukaan air laut).

Adapun di Indonesia, gunung ini merupakan gunung tertinggi ke-3 setelah gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di NTB. Gunung Semeru memang menjadi salah satu gunung yang paling banyak didaki oleh orang karena memiliki ekosistem yang cukup menakjubkan dimana kawah gunung ini dikenal dengan Jonggring Saloko.

Secara administratif, gunung ini berada di kabupaten Malang dan Lumajang, Provinsi Jawa Timur dan termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (bromotenggersemeru.org).

Gunung Semeru

Fakta Menarik Gunung Semeru

Seperti yang sudah kita ketahui semua bahwa gunung ini merupakan salah satu gunung yang menjadi dambaan bagi para pendaki sehingga jika anda datang ketempat ini, anda akan menjumpai banyak pendaki yang datang.

Tidak hanya panorama yang indah, Semeru juga menawarkan beberapa keistimewaan yang tidak bisa dibandingkan dengan tempat lain diantaranya adalah gunung ini merupakan tanah tertinggi yang ada di pulau jawa.

Puncak gunung semeru atau yang kita kenal sebagai Mahameru memiliki ketinggian 3676 mdpl. Hal inilah yang menyandang predikat puncak tertinggi yang ada dipulau jawa dan juga sekaligus gunung berapi tertinggi yang ada di Indonesia setelah Gunung Kerinci (3805 mdpl) dan Rinjani (3726 mdpl).

Tanjakan Cinta Ranu Kumbolo Semeru

Selain fakta diatas, fakta menarik lainnya adalah gunung ini menjadi salah satu tempat sakral khususnya bagi umat Hindu.

Mereka meyakini bahwa tempat tersebut sebagai persemayaman para dewa sehingga Semeru dipuja sebagaimana Gunung Agung yang ada di Bali. Hal ini juga yang membuat sejumlah pohon dililliti kain putih-kuning dan pendaki dilarang mendirikan tenda disana.

Umah Hindu meyakini bahwa gunung ini dibopong oleh Dewa Wisnu yang menjelma menjadi kura-kura raksasa dan Dewa Brahma yang menjelma menjadi ular raksasa untuk membelit penggalan tersebut dari Jambudwipa untuk menyeimbangkan pulau Jawa yang terombang-ambing di lautan.

Misteri Gunung Semeru

Gas Beracun Disekitar Gunung

Jika sudah berada di puncak, para pendaki sebaiknya tidak menuju kawah Jonggring Saloko dan juga tidak mendaki dari sisi sebelah selatan karena terdapat gas yang sangat beracun dan juga aliran lahar.

Gas beracun ini sendiri dikenal dengan sebutan Wedhus Gembel yang berarti kambing gimbal oleh penduduk setempat. Oleh karen itu, jika anda ingin selamat maka sebaiknya tidak ditempat tersebut karena sering terjadi letusan wedhus gembel setiap 15 – 30 menit pada puncak gunung yang masih aktif.

Jalur Pendakian Gunung Semeru

Jalur Pendakian Gunung Semeru

Jalur pendakian Gunung Semeru memang bisa dibilang cukup berat sehingga diperlukan waktu sekitar kurang lebih 4 hari untuk mendaki puncak Semeru untuk pergi dan pulang.

Pendakian ini sendiri bisa ditempuh melalui kota Malang ataupun Lumajang. Jika anda memulai perjalanan dari Malang, maka anda bisa mulai dari terminal Kota Malang, anda bisa menaiki angkutan umum untuk bisa sampai di desa Tumpang.

Setelah sampai disana, anda bisa menyewa Jeep atau Pick up/truck yang ada dibelakang pasar dengan biaya sewa per orang mulai Rp 60.000 hingga Rp 100.000 untuk menuju pos Ranu Pani.

Mendaki Gunung Semeru

Dengan menggunakan truck atau jip, anda bisa menuju ke Ranu Pani, yaitu desa terakhir di kaki Semeru. Adapun jika anda datang dari arah Lumajang, anda bisa menjangkaunya dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun menggunakan ojek disekitar pasar Senduro menuju ke Pos Ranu Pani.

Ditempat ini pula, anda akan menjumpai pos pemeriksaan dan terdapat juga warung dan pondok penginapan sehingga anda bisa menginap terlebih dahulu untuk menyimpan energi sebelum melakukan pendakian.

Setiap orang yang akan melakukan pendakian juga dikenakan biaya Rp 17.500 per orang per hari untuk hari biasa dan Rp 22.500 per orang per hari libur. Di pos ini juga anda bisa mencari porter atau warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian ataupun mengangkat barang bawaan.

Keindahan Gunung Semeru

Setelah sampai di Gapura pendakian Gunung Semeru, maka perjalanan berlanjut terus ke kiri, yaitu ke arah bukit, bukan ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, anda juga bisa melakukan pendakian melalui jalan pintas yang biasanya digunakan oleh para penduduk lokal.

Akan tetapi, jalur ini bisa dibilang sangat curam sehingga jika anda tidak berpengalaman bisa membahayakan. Jalur ini pada awalnya cukup landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang.

Ditempat ini juga tidak ada tanda penunjuk arah jalan akan tetapi terdapat tanda ukuran jarak setiap 100 m. Selain itu, jalur ini juga terdapat pohon tumbang dan ranting-ranting diatas kepala sehingga anda perlu berhati-hati.

Ranu Kumbolo

Keindahan dan Pesona Wisata Gunung Semeru

Keindahan gunung ini memang sudah sangat masyur dan dikenal oleh masyarakat luas. Salah satu yang menarik dari tempat ini adalah danau yang ada disekitar gunung.

Setidaknya ada tiga danau seperti Ranu Kumbolo, Ranu Pani, dan Ranu Regulo yang sering dijumpai oleh para pendaki disekitar gunung yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Malang.

Ditempat ini pula, para pendaki bisa mendirikan tenda untuk bermalam sebelum hari pendakian. Hal ini tentu akan menjadikan pengalamanmu mendaki tidak akan pernah terlupa karena keindahan danau.

Ranu Pani sendiri merupakan danau yang letaknya tidak jauh dari pos pendaftaran dan kadang keberadaannya disamarkan oleh hamparan Salvinia Molesta yang menutupi permukaan danau.

Gunung Semeru Ranu Kumbolo

Untuk pesona Ranu Kumbolo, keindahannya tidak perlu diragukan lagi karena para pendaki bisa menikmatinya dari sisi barat ataupun utara danau yang berbatasan dengan sabana Pengonan Cilik.

Keindahan ditempat ini bisa menyihir mata pendaki sehingga tempat tersebut sangat perlu untuk dilestarikan dengan melakukan aktivitas MCK selepas sepuluh meter dari tepi danau dan tidak membuang sampah di area danau.

Dengan begitu, keindahan danau ini akan tetap terjaga sampai kapanpun sehingga para pendaki gunung semeru pun akan menyukai perjalanan pendakian mereka.

Leave a Comment